Macrosomia atau bayi besar adalah bayi yang lahir dengan berat
lebih dari 4000 gram. Rata - rata bayi baru lahir dengan usia cukup
bulan ( 37 minggu-42 minggu ) berkisar antara 2500 gram hingga 4ooo
gram. Pada kondisi tertentu ada beberapa ibu hamil yang melahirkan bayi
dengan berat diatas 4000 gram. Ketika bertugas di klinik Margi Rahayu
Batu tahun lalu, seorang ibu yang saya bantu melahirkan secara spontan
normal, berat bayinya 4850 gram. Ibu tersebut mempunyai riwayat penyakit
Diabetes. Pernah juga saat membantu seorang dokter Spesialis Kandungan
Di Salah satu rumah sakit swasta Surabaya, ada satu bayi yang lahir
secara spontan dengan berat 5000 gram. Kebetulan panggul ibu yang
bersalin tersebut lumayan luas dan riwayat dua persalinan yang lalu
berat bayinya berkisar 4000 gram.
Ada beberapa faktor penyebab mengapa bayi terlahir besar. Antara
lain ibu hamil mempunyai riwayat penyakit Diabetes ( hormonal), Ibu
Hamil mengalami kenaikan berat badan berlebihan saat hamil,dan faktor
keturunan. Meski tampak menggemaskan bila melihat bayi gemuk dan
lucu, sebenarnya proses persalinan sangat beresiko. Persalinan pada ibu
yang bayinya besar akan lebih rentan mengalami cedera pada ibu maupun
bayi. Pada ibu bisa terjadi robekan jalan lahir yang luas,
peregangan tulang simfisis berlebihan pada panggul, melahirkan dengan
bantuan alat forseps atau vakum dan berpotensi melahirkan dengan
operasi Caesar akibat ketidak sesuaian panggul dengan kepala bayi
(Cephalo Pelvic Disproportion ).
Bagi bayi sendiri juga sangat beresiko pada saat proses persalinan,
bisa mengalami cedera patah tulang akibat kemacetan bahu bayi saat
melewati jalan lahir, bayi juga beresiko mengalami Cerebralpalsy
( kelumpuhan syaraf otak) karena cedera kepala saat melewati jalan
lahir. Pada saat berada di luar rahim, bayi lebih mudah mengalami
penurunan kadar gula darah berlebihan ( hipoglikemia ). Bayi
besar juga beresiko lebih tinggi mengalami gangguan pernafasan ,
terutama bayi besar yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37
minggu. Meskipun tampaknya bayi besar, tetapi karena belum cukup bulan
paru- parunya belum mampu berkembang sempurna. Dalam masa pertumbuhan
selanjutnya bayi juga beresiko mengalami obesitas
Mengingat resiko yang ditimbulkan bila terjadi kehamilan dengan bayi macrosomia ( bayi besar ) tersebut, maka sebaiknya ibu hamil melakukan hal - hal berikut ini:
- Menjaga kenaikan berat badan. Terutama pada ibu hamil dengan Diabetes dan Obesitas. Untuk ibu hamil dengan berat badan normal, kenaikan berat badan sekitar 10 kg - 13 kg, namun bila berat badan sebelum hamil kurang dari 45 kg, atau sebelum hamil sudah obesitas maka kenaikan berat badan disesuaikan dengan anjuran bidan atau dokter
- Melakukan aktifitas gerak dan olahraga. Ibu hamil yang kurang gerak akan membuat kalori tubuh menumpuk dan tersimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan kalori tubuh. Senam hamil dan jalan pagi yang teratur akan sangat membantu mencegah kenaikan berat badan berlebih saat hamil.
- Perbanyak konsumsi buah dan sayuran memasuki trimester III. Buah- buahan segar atau sayuran dalam bentuk jus yang banyak mengandung serat sangat disarankan. Hindari camilan junkfood dan kudapan yang mengandung banyak zat gula misalkan es krim dan puding berkadar gula tinggi . Minuman sirup manis sebaiknya juga dikurangi bila kenaikan berat badan telah melewati batas normal.
- Patuhi diet dan pengobatan yang teratur. Bagi ibu hamil dengan riwayat diabetes sebaiknya mematuhi diet atau aturan pola makan sesuai anjuran dokter dan teratur mengikuti program terapi diabetes baik pemberian insulin maupun obat minum.
- Pemeriksaan kehamilan secara teratur untuk pemantauan berat badan selama kehamilan. Pada setiap kunjungan berkala tersebut, bidan dan dokter akan membantu memantau berat badan setiap ibu hamil dengan pertimbangan indeks massa tubuh atau BMI masing - masing ibu hamil.
0 komentar:
Posting Komentar